Rocky Gerung Minta Prabowo Izinkan Aparat Periksa Skandal Kereta Cepat, Jokowi Terancam?

4 hours ago 2
Rocky Gerung

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pengamat Politik Rocky Gerung meminta Presiden Prabowo Subianto mengizinkan aprat memeriksa skandal Kereta Cepat Jakarta Bandung atau Whoosh. Baginya, itu jalan menghukum Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi).

Itu diungkapkan dalam Forum Dialog Nasional bertajuk Refleksi 1 Tahun Pemerintahan Prabowo Subianto dalam Perspektif Hukum, Politik, Ekonomi, sosial, dan Budaya. Beberapa bagiannya tersebar di media sosial dalam bentuk potongan video.

Mulanya, Rocky mengatakan hari ini yang ada di benak publik bukan lagi soal makan siang gratis, bukan pendidikan gratis, atau perumahan rakyat.

“Yang diingat adalah, kapan Jokowi dihukum,” kata Rocky dikutip dari video yang diunggah di Instagram @kiay_sarungan, Jumat (24/10/2025).

Walau terlihat dulit, dia mengatakan sejarah memberi jalan. Melalui skandal kereta api cepat alias Whoosh.

“Jadi akhirnya kita harus kumpulkan energi untuk melihat, hambatan psiklogis kita adalah tidak mampu mengucapkan ada yang salah selama sepuluh tahun,” ucapnya.

Hal tersebut, menurutnya berbuntut panjang.

“Sehingga kita miskin hari ini.Sehingga demokrasti tidak tumbuh hari ini. Sehingga BEM dan emak-emak menggerutu hari ini,” ujarnya.

Saat ini, Rocky mengatakan ada pembentukan opini bahwa memang mesti ada yang dihukum. Bukan karena dendam, tapi sebgai pelajaran bahwa kesalahan kebijakan boleh saja.

“Tapi kesalahan kebijakan itu dimaksudkan untuk ngumpuli uang, nah itu mesti dipersoalkan,” imbuhnya.

Persoalan Whoosh, dilihatnya akan menjadi jalur pembuka tradisi demokrasi di Indonesia. Bahwa pemerintahan lalu yang korupsi, sekalipun mendampingi pemerintahan hari ini mesti diperiksa.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Situasi Pemerintah | | | |