Dampak Pagar Laut Cilincing: Area Tangkapan Ikan Berkurang, Nelayan Keluhkan Biaya BBM Naik Dua Kali Lipat

4 hours ago 4
Nelayan mengeluhkan pagar laut atau pagar beton di Pesisir Cilincing. (Foto Tangkapan layar)

FAJAR.CO.ID -- Viral pagar laut atau pagar beton di Pesisir Cilincing sepanjang 2 hingga 3 kilometer menyulitkan nelayan. Para nelayan harus memutar jauh untuk mencari ikan, sehingga berdampak pada penggunaan BBM solar. Biaya nelayan membeli BBM naik dua kali lipat.

Keluhan nelayan terhadap pembangunan pagar laut atau pagar beton di Pesisir Cilincing viral di media sosial. Sebuah video merekam keluhan nelayan dari atas perahunya terhadap pagar beton membelah perairan di pesisir utara Jakarta.

Nelayan tersebut mengungkap harus memutar jauh untuk menuju lautan demi bisa mencari ikan.

"Tanggul beton nih di Pesisir Cilincing, menyulitkan nelayan pesisir untuk melintas. Ini kurang lebih ada 2–3 kilometer panjangnya. Awalnya perlintasan nelayan sehingga kesulitan mencari ikan karena harus memutar jauh dengan adanya tanggul beton ini," ungkap seorang nelayan dalam video.

Salah seorang nelayan bernama Tole (35) mengaku awalnya pagar beton di Cilincing hanya sepanjang 100 meter. "Sekarang udah sebegitu," kata Tole memindahkan tangkapannya berupa kerang hijau dari kapal seraya menunjuk pagar beton yang kini sudah membentang sepanjang 3 kilometer.

Pembangunan pagar laut berupa tanggul beton itu diakuinya sangat berdampak pada aktivitas nelayan di kawasan Cilincing. Betapa tidak, pihak yang telah membangun tanggul beton itu menghalangi akses para nelayan.

Kawasan tersebut merupakan jalur perlintasan nelayan. Dampaknya, nelayan harus mengambil jalur yang semakin jauh untuk berangkat ke laut.

Tole mengungkapkan, nelayan harus merogoh kocek lebih dalam untuk membeli BBM akibat adanya pagar beton yang membelah laut itu. Sebelum tanggul dibangun, bebernya, nelayan hanya menghabiskan sekitar lima liter solar. "Setelah ada tanggul, bisa 10 liter. Kan nelayan harus memutar," kata dia.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Situasi Pemerintah | | | |