Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Foto: Antara
FAJAR.CO.ID, KOTA BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi benar-benar tidak nyaman dengan tudingan Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa yang menyebut uang APBD diendapkan di bank.
Atas dasar itu, Dedi Mulyadi mengaku akan mendorong keterbukaan informasi dan transparansi terkait posisi rekening kas umum daerah.
Dedi Mulyadi mengatakan, mulai hari ini, Senin (27/10/2025) dirinya akan mengumumkan rekening kas umum daerah (RKUD) untuk diketahui oleh publik secara rutin lewat akun sosial media. “Betul (akan diposting setiap hari),” kata Dedi dalam keterangan tertulisnya.
Menurutnya, langkah ini diambil karena adanya polemik tudingan Menteri Keuangan Purbaya soal dugaan pengendapan kas daerah dalam bentuk deposito ramai di media. Demi keterbukaan, Dedi pekan lalu membuka posisi RKUD di Bank BJB sebesar Rp2,4 triliun.
“Untuk apa sih dilakukan ini? Memberikan penjelasan kepada publik bahwa belanja pemerintah daerah Provinsi Jawa Barat dilakukan secara terbuka, bisa diakses oleh publik,” kata Dedi.
Dedi Mulyadi, mengatakan keterbukaan anggaran sudah ia lakukan saat menjabat sebagai Bupati Purwakarta selama dua periode. Budaya terbuka ini dipastikan kembali dijalankan saat ia memimpin Jawa Barat.
“Bahkan saya sering menyampaikan anggaran per item dalam setiap waktu,” katanya.
Dedi pun mengunggah posisi RKUD terbaru lewat video dari Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Jabar. Dilaporkan detil sampai rupiah terkecil, dari sisi penerimaan tercatat setoran pajak rokok triwulan III sebesar Rp935,8 miliar lebih.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:


















































