Sejumlah orang tua siswa di SDIT Al Izzah, Kota Serang, Banten, menolak pemberian makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) karena memnilai mampu memberi makanan bergizi kepada anak.
FAJAR.CO.ID -- Penolakan terhadap makanan dari program Makan Bergizi Gratis mulai disuarakan para orang tua siswa, terutama di sekolah elit. Orang tua siswa mengungkapkan, anaknya sehari-hari ke sekolah diantar pakai mobil mewah Fortuner maupun Pajero hingga membayar gaji sopir Rp3 juta per bulan.
Fakta ini disuarakan beberapa orang tua di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Al Izzah, Kota Serang, Banten. Mereka menolak program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan meminta agar program MBG lebih baik menyasar sekolah yang lebih membutuhkan dengan mayoritas siswa dari kalangan keluarga tak mampu atau yang jauh dari akses makanan sehat.
Penolakan terhadap makanan dari program MBG untuk anak-anak di SDIT Al Izzah antara lain disuarakan salah satu orang tua siswa, Hayati Nufus. Dari video yang beredar, Hayati Nufus menilai program MBG yang menyasar sekolah elit salah sasaran. Bahkan, anaknya sempat mempertanyakan makanan dari MBG.
“Anak saya sampai rumah, ‘Bunda emang boleh ya kita makan MBG? bukannya itu untuk anak yang enggak mampu? Emang Bunda merasa enggak mampu ya sampai aku makan MBG?’” kata Hayati menirukan ucapan anaknya.
Dia menilai pemberian makanan MBG ke sekolah yang tergolong dari keluarga mampu tidak tepat sasaran. Sebab, rata-rata orang tua siswa mampu memenuhi makanan bergizi untuk anaknya dan paham soal selera atau makanan yang disukai sang anak.
“Maaf, sebagian besar anak-anak Al Izzah sopirnya satu-satu, kalau kumpul wali murid rata-rata (mobilnya) Pajero, Fortuner, Rp 700 juta itu (harganya). Sopirnya satu-satu, gajinya sebulan Rp3 juta,” ujar Hayati Nufus, dikutip dari video, Rabu (1/10/2025).
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
















































