Kebijakan xAI Elon Musk Picu Perdebatan Privasi

9 hours ago 5
Elon Musk

FAJAR.CO.ID -- Perusahaan kecerdasan buatan milik Elon Musk, xAI, menjadi sorotan setelah menerapkan kebijakan baru yang mengharuskan karyawannya menginstal perangkat lunak pemantau aktivitas kerja di laptop kantor. Langkah ini menuai reaksi beragam, terutama soal batas antara pengawasan perusahaan dan privasi individu.

xAI mewajibkan tim pelatih model AI-nya, terutama yang bekerja dari jarak jauh untuk memasang aplikasi bernama Hubstaff.

Aplikasi ini merekam aktivitas seperti situs yang dikunjungi, aplikasi yang digunakan, gerakan mouse dan keyboard.

Tujuan dari kebijakan ini disebutkan untuk memastikan bahwa waktu kerja benar-benar digunakan untuk kegiatan produktif dan menjaga keamanan data pelatihan AI.

Beberapa karyawan disebutkan merasa keberatan karena merasa ruang pribadi mereka terganggu. Kritik juga datang dari pengamat privasi digital yang menyebutkan bahwa pendekatan semacam ini dapat menciptakan iklim kerja yang tidak sehat.

Setelah muncul sorotan media, pihak xAI menyampaikan permintaan maaf dan menyebutkan bahwa kebijakan ini sedang dievaluasi ulang.

Pihak perusahaan juga menyebut bahwa langkah ini bersifat sementara dan bertujuan untuk menjaga integritas data serta efisiensi pelatihan model AI.

Penggunaan perangkat lunak pemantau kerja bukan hal baru di industri teknologi, terutama sejak meningkatnya sistem kerja jarak jauh.

Namun, kebijakan ini mengangkat kembali perdebatan soal; Sejauh mana perusahaan boleh memantau karyawannya? Apa batasan antara efisiensi kerja dan hak privasi? Bagaimana regulasi melindungi pekerja digital dari potensi penyalahgunaan?

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Situasi Pemerintah | | | |