Meski Tarif Impor AS Turun ke 19 Persen, Rupiah Tetap Melemah

6 hours ago 6
Ilustrasi Foto: ANTARA/Muhammad Adimaja

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Tarif ekspor produk RI ke Amerika Serikat (AS) turun dari 32 persen menjadi 19 persen. Meski begitu, dampaknya tak signifikan dalam menguatkan rupiah.

Itu diungkapkan Pengamat Mata Uang & Komoditas, Ibrahim Assuaibi. Itu ia dasarkan pada posisi rupiah pada penutupan perdagangan sore ini.

“Pada perdagangan sore ini, mata uang rupiah ditutup melemah 20 point sebelumnya sempat melemah 40 point di level Rp.16.287 dari penutupan sebelumnya di level Rp.16.266,” kata Ibrahim melalaui keterangan tertulis, Rabu (16/7/2025).

Ia menjelaskan, melemahnya rupiah karena berbagai hal. Dalam segi eksternal, yakni gara-gara kekhawatiran yang terus berlanjut atas tarif perdagangan Presiden AS Donald Trump.

“Meningkatnya ketidakpastian atas independensi Federal Reserve, di tengah meningkatnya seruan dari Trump dan sekutunya untuk menggulingkan Ketua Jerome Powell, yang terlihat meningkatkan seruan mereka agar Powell mundur dan agar suku bunga turun,” jelasnya.

 Apalagi, kata dia, setelah data Indeks Harga Konsumen (IHK) utama tercatat lebih kuat dari perkiraan untuk bulan Juni, meskipun sedikit. Namun, angka tersebut masih lebih tinggi dari bulan sebelumnya, meningkatkan kekhawatiran bahwa inflasi akan menjadi stagnan.

“Indeks IHK juga muncul di tengah meningkatnya kekhawatiran atas dampak inflasi dari tarif perdagangan Trump. The Fed telah memperingatkan bahwa mereka akan mempertahankan suku bunga hingga mendapatkan kejelasan lebih lanjut tentang dampak tarif Trump, dengan kemungkinan akan memperkuat dugaan ini,” terangnya.
 

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Situasi Pemerintah | | | |