
FAJAR.CO.ID,JAKARTA -- Keputusan Presiden Prabowo Subianto memberikan dana hibah kepada Republik Fiji senilai 6 juta dolar Amerika Serikat disorot.
Bantuan tersebut diberikan oleh Presiden Prabowo pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Republik Fiji, Sitiveni Rabuka, di Istana Merdeka, Jakarta, pada Kamis, (24/4/2025).
Presiden Prabowo menegaskan bahwa Indonesia berkomitmen mendukung peningkatan kapasitas Fiji melalui kerja sama kawasan dan program beasiswa.
Ia mengungkap Indonesia akan menambah jumlah beasiswa untuk pemuda dan pemudi Fiji, serta memperluas kerja sama dengan negara-negara Pasifik.
“Program untuk mendorong dan mendukung kerja sama di bidang peningkatan negara Indonesia dan upaya mempererat hubungan kedua negara serta masyarakat, rakyat Fiji dan Indonesia, kita terus lanjutkan,” kata Prabowo.
“Kita akan menambah beasiswa kemitraan antara negara berkembang, kemudian beasiswa untuk pemuda dan pemudi Fiji. Di bidang kerja sama kawasan, kita tegaskan komitmen Indonesia untuk memperkuat kemitraan dengan negara-negara Pasifik,” sebutnya.
Merespon hal ini, pengamat kebijakan publik, Gigin Praginanto memberikan sorotan tajam lewat cuitan di media sosial X pribadinya.
Gigin menyebut Indonesia saat ini dalam keadaan yang susah dengan kondisi keuangan negara yang menipis.
“Negaranya sedang susah. Keuangan negara tipis sehingga harus mengemis utang ke luar negeri,” tulisnya dikutip Senin (28/4/2025).
Lanjut, ia memberikan sindiran dengan menyebut posisi rakyat saat ini terus dikejar untuk membayar pajak yang kian hari makin mahal.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: