Presiden Prabowo Subianto
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk melakukan pembenahan besar-besaran di tubuh Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Instruksi itu ia sampaikan saat membuka Musyawarah Nasional ke-6 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (29/9). Dalam pidatonya, Prabowo menyoroti praktik sejumlah direksi dan komisaris BUMN yang tetap menerima bonus meski perusahaan dalam kondisi merugi.
“Kadang-kadang (direksi-komisaris BUMN) nekat-nekat mereka itu, diberi kepercayaan negara dia kira itu perusahaan nenek moyang. Perusahaan rugi dia tambah bonus untuk dirinya sendiri, brengsek bener itu,” tegas Prabowo, dikutip dari siaran langsung kanal YouTube PKSTV, Kamis (2/10/2025).
Prabowo meminta jajaran manajemen BUMN segera melakukan reformasi internal agar praktik serupa tidak terulang.
“Manajemen saya perintahkan bersihkan itu BUMN,” ucapnya.
Bahkan, Prabowo sempat melontarkan kelakar dengan menyebut bisa saja ia melibatkan aparat penegak hukum untuk menindak pejabat yang melakukan penyimpangan.
“Saya mau kirim Kejaksaan dan KPK untuk kejar-kejar itu, bagaimana saudara perlu dikejar atau tidak?” kata Prabowo yang disambut tawa peserta Munas PKS.
Dalam kesempatan itu, Prabowo juga menekankan pentingnya BUMN memberikan keuntungan signifikan bagi negara. Menurutnya, secara ideal BUMN seharusnya mampu menyumbang 10 persen keuntungan dari total aset yang dikelola.
“Kalau dagang yang biasa harusnya hasilnya itu, yang wajarnya itu 10% dari aset. Kalau aset kita 100, harusnya tiap tahun kita dapat 10 persen,” jelasnya.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
















































