
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Isu mengenai keabsahan ijazah Presiden ke-7 Indonesia, Jokowi terus mencuat ke permukaan publik. Apalagi setelah pernyataan mengejutkan dari politisi senior PDI Perjuangan, Bambang Beathor Suryadi (BBS).
Beathor menyebut adanya keterkaitan antara ijazah tersebut dan sebuah institusi tidak resmi yang disebut sebagai Universitas Pasar Pramuka (UPP).
Menanggapi kegaduhan tersebut, pakar telematika Roy Suryo angkat bicara secara terang-terangan.
Roy menyebut bahwa kegaduhan ini bukan sekadar isu biasa, melainkan sesuatu yang “cetar membahana", meminjam diksi khas selebriti Syahriniyang mengandung makna spektakuler dan sangat menarik perhatian publik.
“Saya menggunakan istilah itu bukan semata-mata untuk menyampaikan betapa hebohnya isu ini, tetapi juga karena kasus ini begitu cetha wela-wela, alias sangat terang benderang,” ujar Roy kepada fajar.co.id, Jumat (20/6/2025).
Membongkar Nama-nama yang Terkait
Dalam penjelasannya, Roy menyoroti sejumlah nama yang disebut dalam pengakuan BBS, termasuk Anggit Nugraha, David, dan Nugroho dari Tim Solo.
Selain itu, juga Dani Iskandar, Indra, Yulianto dari Tim Jakarta. Ada juga Prasetyo Edi Marsudi (DPRD DKI, PDIP), Andi Widjajanto (mantan Sekretaris Kabinet dan Gubernur Lemhannas), M. Syarif (Gerindra DKI), dan Juri Ardiantoro (mantan Ketua KPUD DKI dan KPU Pusat).
Dikatakan Roy, klarifikasi dari pihak-pihak yang disebut masih belum tegas. Terutama pada sikap Andi Widjajanto, yang terkesan sungkan memberikan konfirmasi atau bantahan keras terhadap pernyataan Beathor.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: