
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Direktur Utama PT Pelindo, Arif Suhartono mengakui kecerobohan pengelola Terminal NPCT1 yang menjadi biang kerok kemacetan horor di Pelabuhan Tanjung Priok selama tiga hari pada 17-19 April lalu. Pelayanan pelanggan pelabuhan melampaui kapasitas ideal operasional pelabuhan, sehingga terjadi kemacetan.
Arif Suhartono mengaku sudah melakukan evaluasi internal menyusul penumpukan kendaraan menuju akses Pelabuhan Tanjung Priok. Pelindo juga telah menemukan penyebab utama kemacetan parah tersebut dan menjadi bahan evaluasi internal.
"Berdasarkan hasil investigasi yang cukup detail, disimpulkan bahwa permasalahan kemacetan di Pelabuhan Tanjung Priok adalah akibat kecerobohan dan ketidakcermatan NPCT1 dalam melakukan perencanaan operasi," kata Arif, dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (24/4).
Dia memastikan kemacetan horor di Pelabuhan Tanjung Priok tidak ada kaitannya dengan pembatasan angkutan saat Lebaran Idul Fitri 2025/1446 Hijriah. Lonjakan aktivitas di Pelabuhan Tanjung Priok yang mengakibatkan kemacetan parah berhari-hari, merupakan kombinasi dari adanya tiga kapal yang sandar berbarengan di NPCT1, peningkatan kepadatan lapangan (Yard Occupancy Ratio/YOR) melebihi ambang normal.
Sementara pada waktu bersamaan, alat bongkar muat di lapangan juga harus melayani receiving dan delivery truk peti kemas yang juga melebihi kapasitas peralatan. Untuk terminal peti kemas internasional yang lain, seperti Jakarta International Container Terminal (JICT), Terminal Peti Kemas Koja (KOJA), Mustika Alam Lestari (MAL), dan Terminal 3, tidak ada permasalahan apapun.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: