Kasus Kereta Cepat, Mahfud MD Isyaratkan Luhut Tidak Terlibat: Dia Disuruh Presiden

5 hours ago 3
Mahfud MD

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Dugaan tindak pidana korupsi terkait proyek kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh sudah masuk tahap penyelidikan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Luhut Binsar Pandjaitan yang saat itu menjabat Ketua Komite Kereta Cepat Jakarta dan Bandung, ikut disebut-sebut bakal diperiksa dalam kasus ini.

Mantan Menkopolhukam, Prof. Mahfud MD, justru mengaku tidak yakin Luhut ikut sejak awal proyek tersebut digagas.

Dikatakan Mahfud, kontrak proyek Whoosh terjadi pada 2015-2016, sementara Luhut baru diberi tugas menangani proyek itu beberapa tahun kemudian.

Hal ini diungkapkan Mahfud dalam sebuah wawancara bersama Kompas TV, kemarin.

"Saya ragu kalau Pak Luhut terlibat di sini (proyek Whoosh). Tahun 2020 Pak Luhut baru diberi tugas menangani ini,” ujar Mahfud dikutip pada Rabu (29/10/2025).

Mahfud menjelaskan, Luhut baru menjabat sebagai Menko Kemaritiman dan Investasi pada 2019, posisi yang akhirnya membuatnya bersinggungan dengan proyek kereta cepat.

Sebelumnya, Luhut tidak berada dalam lingkaran kementerian yang menangani proyek ambisi Presiden Jokowi tersebut.

“Jadi tahun sebelumnya Pak Luhut ndak ikut di sini (menangani proyek Whoosh) karena bukan bidangnya," Mahfud menuturkan.

"2020 Pak Luhut disuruh menyelesaikan kasus ini dan katanya barang itu sudah busuk. Bukan saya membela Pak Luhut, saya kira Pak Luhut tidak ikut dari awal kasus ini,” lanjut Mahfud.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu mengaku mengenal dengan baik karakter Luhut.

Ia menyebut Luhut merupakan tipe pekerja yang disiplin dan loyal pada perintah pimpinan, sebagaimana kultur militer yang kuat dalam dirinya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Situasi Pemerintah | | | |