
FAJAR.CO.ID, SOLO -- Perhatian publik tanah air terus saja tertuju kepada mantan Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi). Selain persoalan seputar isu keabsahan ijazahnya, juga mengenai kondisi kesehatannya.
Banyak pihak yang prihatin dengan kondisi kesehajan Jokowi saat ini. Itu karena adanya perubahan mencolok, terutama perubahan kulit di area wajahnya.
Penampilan fisik Jokowi belakangan terlihat berbeda, terutama setelah munculnya ruam-ruam mencolok pada kulitnya.
Perubahan fisik tersebut memunculkan spekulasi di kalangan warganet bahwa Jokowi mungkin mengidap Sindrom Stevens-Johnson (SJS), sebuah penyakit kulit langka yang dapat menyebabkan ruam hebat, melepuh, bahkan pengelupasan kulit.
Dugaan itu semakin santer ketika kondisi kulit Jokowi tampak belum membaik saat dirinya mengadakan acara syukuran ulang tahun ke-64 di kediamannya, Kelurahan Sumber, Solo, Jawa Tengah, pada Sabtu (21/6).
Namun, kabar tersebut segera dibantah oleh pihak dekat mantan presiden. Ajudan Jokowi, Kompol Syarif Fitriansyah, menyatakan bahwa Jokowi tidak menderita SJS, melainkan hanya mengalami reaksi alergi kulit biasa sepulang dari Vatikan, beberapa waktu lalu.
“Tidak benar itu, Bapak (Jokowi) saat ini sedang pemulihan dari alergi kulit usai pulang dari Vatikan,” kata Kompol Syarif sebagaimana dikutip dari Radar Solo (Jawa Pos Group), Minggu (22/6).
Meski begitu, spekulasi publik tak serta-merta mereda. Penampakan ruam yang masih cukup jelas pada tubuh Jokowi terlihat saat ulang tahun menimbulkan kekhawatiran bahwa kondisi tersebut bisa jadi lebih serius, dari yang disampaikan pihak keluarga dan ajudan.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: