
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti senior ISEAS Yusof Ishak Institute, Made Supriatma, merespons perubahan seragam dinas lapangan Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang baru-baru ini diperkenalkan.
Made memberikan komentar bernada satir mengenai fungsi dan filosofi di balik perubahan desain seragam tersebut.
“Dalam dunia militer, seragam itu adalah kamuflase. Alias, bagaimana supaya tidak kelihatan oleh musuh,” kata Made di Facebook pribadinya, Selasa (7/10/2025).
Ia kemudian menjelaskan bahwa perubahan corak loreng merupakan hal wajar dalam militer karena disesuaikan dengan kondisi lingkungan di lapangan.
“Itulah mengapa loreng tentara harus berubah. Karena lingkungan alaminya berubah,” lanjutnya.
Bukan hanya komentar menohok, Made juga menyertakan kolase foto bertuliskan “Dulu” dan “Sekarang.”
Foto pertama memperlihatkan pasukan TNI mengenakan seragam loreng hijau klasik.
Sementara foto kedua menampilkan jajaran prajurit dengan seragam loreng berwarna lebih terang berdampingan dengan latar hutan yang tampak gundul.
“Seragam baru tentara kita sangat sesuai dengan kenyataan sekarang,” tukasnya, menyindir kondisi lingkungan yang banyak mengalami kerusakan.
Sebelumnya, Tentara Nasional Indonesia (TNI) resmi memperkenalkan seragam baru untuk Pakaian Dinas Lapangan (PDL).
Desain dan corak yang diperbarui ini akan mulai digunakan secara serentak oleh seluruh prajurit dari tiga matra, Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara, pada puncak peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 TNI, Sabtu, kemarin.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: