Soal BBM Etanol, Herwin Sudikta: Pemerintah Main Ganda, Swasta Ditekan, Pertamina Diistimewakan

4 hours ago 2
Pegiat media sosial, Herwin Sudikta

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pernyataan Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, yang meminta SPBU swasta tidak memaksakan kehendak terkait kandungan etanol pada BBM, belakangan ini mendadak ramai diperbincangkan.

Pegiat media sosial, Herwin Sudikta, mengatakan sikap pemerintah justru terkesan tidak konsisten.

“Di satu sisi, pemerintah (lewat Bahlil) bilang SPBU swasta jangan memaksakan kehendak soal kandungan etanol,” ujar Herwin kepada fajar.co.id, Selasa (29/10/2025).

Tapi di sisi lain pemerintah sendiri memaksakan aturan agar seluruh base fuel mengikuti formulasi milik Pertamina.

“Tapi di sisi lain justru pemerintah yang memaksakan agar semua base fuel harus mengikuti formulasi Pertamina yang sudah dicampur etanol,” sebutnya.

Dikatakan Herwin, langkah tersebut berpotensi mematikan iklim persaingan sehat di sektor energi.

Ia menganggap, SPBU swasta semestinya diberikan ruang menentukan formulasi BBM sendiri, asalkan tetap sesuai dengan standar mutu dan emisi yang berlaku.

“Padahal, di pasar bebas semestinya SPBU swasta punya hak menentukan formulasi BBM mereka sendiri selama sesuai standar mutu dan emisi,” tegasnya.

Herwin bilang, jika pemerintah terus memonopoli base fuel melalui Pertamina, maka pasar BBM Indonesia tidak lagi bersifat kompetitif.

“Kalau pemerintah mau monopoli base fuel-nya lewat Pertamina, itu berarti pasar BBM bukan lagi kompetitif tapi dikontrol penuh,” kuncinya.

Sebelumnya, Bahlil mengungkapkan keberhasilan program biodiesel dalam menekan impor BBM jenis solar.

Menurutnya, sejak pemerintah melakukan transformasi menuju energi ramah lingkungan, jumlah impor solar kini hanya tersisa sekitar 4,9 juta ton per tahun, jauh menurun dibanding sebelumnya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Situasi Pemerintah | | | |