4 hours ago
3
Oleh: Andi Muhammad Jufri
(Praktisi Pembangunan Sosial)
Pada Pidato Presiden Prabowo di Sidang Kabinet Paripurna 1 tahun pemerintahannya, salah satu hal penting disampaikan adalah pengelolaan air. "Saya juga minta Menteri Dikti dan Sains coba dipelajari prodi-prodi di universitas-universitas kita apakah cukup mempelajari masalah air ini. Bagaimana mencari air? Bagaimana mengelola distribusi air? Bagaimana mencegah banjir? Air harus jadi sumber produktivitas, jangan menjadi sumber bencana" kata Prabowo dalam pidato tersebut.
Tentu kita sependapat dengan Bapak Probowo, Presiden kita semua. Air memang merupakan sumber kehidupan primier dan fundamental dalam seluruh aspek kehidupan kita di bumi ini. Betapa banyak negeri di dunia dekade ini, menderita karena masalah kekurangan air. Di Afrika Timur (Ethiopia, Somalia, dan Kenya), akibat kekeringan telah menyebabkan kelaparan, kematian, konflik dan migrasi.
Tapi kali ini, kami tertarik membahas pentingnya "air kebijakan" bagi pemuda pemudi. Kebetulan bertepatan dengan Peringatan Hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober.
"Pemuda Pemudi Bergerak Indonesia Bersatu” adalah tema Peringatan Hari Sumpah Pemuda Ke-97 Tahun 2025, ini. Menpora Erick Tohir menyampaikan bahwa Peringatan Hari Sumpah Pemuda tahun 2025 ini, bukan hanya sekadar pengingat bagi para pemuda-pemudi masa kini tentang pentingnya persatuan. Tetapi juga menjadi pengikat misi para pemuda untuk membangun bangsa dengan nilai patriotik, gigih dan penuh empati.
Menpora Erick Tohir juga menyampaikan filosofi Logo Nasional Hari Sumpah Pemuda ke-97 Tahun 2025 yang telah dirilis dan diumumkan secara nasional. Logo dominan warna merah memiliki unsur-unsur sayap burung garuda, empat sayap yang membentuk tangan, panah ke kanan, gerak melingkar, besi, dan cahaya di tengahnya. Filosofi logo tersebut adalah metafora perjalanan bangsa, ditempa oleh waktu, diputar oleh cahaya, namun selalu menghasilkan sejarah.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
