
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Eks Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan memberikan pandangan terkait isu yang belakangan ini menjadi perbincangan, yakni orang miskin banyak anak.
Adapun pertanyaan yang sering muncul yaitu, seputar kenapa orang miskin punya banyak anak?.
Melalui utasannya di X @aniesbaswedan, ia memberikan jawaban-jawaban yang beberapa diambil dari sudut pandang orang miskinm
"Kenapa orang miskin punya banyak anak? Pertanyaan itu sering muncul, kadang dengan nada sinis. Tapi mari jeda sejenak dan coba memahami dari sudut pandang mereka" tulis Anies Baswedan, dikutip Minggu (4/5/2025).
Menurutnya, di dunia yang keras dan tak pasti, keputusan itu sering lahir dari naluri bertahan, bukan sekadar pilihan bebas.
Saat dunia tidak memberi jaminan, tak ada pensiun, tak ada tabungan, tak ada negara yang hadir, anak menjadi satu-satuya “aset” yang bisa diandalkan.
Mereka adalah harapan terakhir, yang bisa merawat, membantu pekerjaan dan ekonomi keluarga, atau sekadar menemani di usia senja.
Lebih lanjut, Anies menyebut ketika masa depan tampak kabur, manusia cenderung menggenggam apa pun yang memberi makna hari ini.
Anak-anak, dalam pelukan dan tawa mereka, menawarkan rasa berarti. Di tengah hidup yang sering membuat kecil hati, keluarga jadi ruang terakhir untuk merasa dibutuhkan.
Akademisi yang telah meraih berbagai penghargaan nasional dan internasional ini menambahkan bahwa punya banyak anak juga dipandang sebagai “investasi sosial”.
Dalam kondisi tanpa kepastian, logika mereka sederhana, makin banyak anak, makin besar kemungkinan salah satunya bisa “naik kelas” dan menopang yang lain.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: