Anthony Budiawan Buka-bukaan soal Kereta Cepat Whoosh: Harusnya Jepang yang Menang Tender Proyek!

7 hours ago 6
Situasi para penumpang kereta cepat Whoosh di Stasiun Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Minggu (16/6/2024). ANTARA/Rubby Jovan

FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Pengamat Ekonomi Anthony Budiawan buka-bukaan terkait polemik Kereta Cepat Jakarta Bandung atau Whoosh. Menurutnya, harusnya Jepang yang menang tender.

Dia menjelaskan, saat itu ada dua yang ikut untuk mega proyek itu. Chinda dan Jepang.

Menurut Eks Rektor Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie itu, proposal Jepang sebenarnya lebih menarik. Tapi meminta jaminan APBN.

“Penawaran Jepang lebih menarik, tetapi ada alasan-alasannya Jepang memberikan mewajibkan ada jaminan APBN pemerintah, dan China tidak,” kata Anthony, dikutip Kamis (23/10/2025) di YouTube INews Tv.

Itulah kenapa China yang dimenangkan.

“Maka China diberikan. Konteksnya itu,” terang Anthony.

Tidak adanya jaminan APBN tersebut, menjadi faktor kemenangan China. Syarat yang mestinya tak boleh berubah.

“Artinya tidak ada jaminan dari pemeirntah, key faktror untuk memenangkan China,” ujarnya.

Ketika hal tersebut diubah. Maka Jepang yang mestinya menang.

“Artinya itu tidak boleh diubah. Kalau itu diubah, maka sebetulnya Jepang yang menang. Harusnya,” ucapnya.

Namun belakangan, perjanjiannya diubah. Anthony pun menduga ada kamuflase sejak awal.

“Kalau diubah belakangan, maka artinya ini adalah kamuflase. Artinya awalnya aja Anda memenangkan, nanti kita ubahlah. Nanti saya kasih jaminanlah. Kan begitu,” terangnya.

Menurut Anthony, Jepang sengaja diikutkan untuk mengatrol harga. Agar tawaran yang diajukan China di awal bisa lebih kompetitif.

“Jepang memang diikutkan di dalam tender Jakarta-Bandung, tetapi kemudian saya mencurigai bahwa Jepang diikutkan karena untuk mengatrol harga karena harga itu murah sekali,” jelasnya.

“Dari Cina seharusnya murah, mungkin bisa 60 persennya. Nah, makanya Jepang diikutsertakan. Kesatu adalah memang harus ada tender dan kedua adalah memang untuk mengatrol harga,” sambungnya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Situasi Pemerintah | | | |