FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Sejak menduduki jabatan Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka tak henti-hentinya menuai kritik. Segala tindak-tanduknya selalu menjadi sorotan. Satu tahun sudah, putra sulung Presiden ke-7 RI Joko Widodo itu mendampingi Presiden Prabowo Subianto memimpin Kabinet Merah Putih.
Selain polemik latar belakang pendidikannya, wacana pemakzulan karena Gibran dianggap sebagai buah dari konsensus politik yang dipaksakan, slah satu yang menjadi perbincangan publik adalah kurangnya efektifitas seorang wapres yang dinilai tidak memberikan dampak signifikan terhadap pemerintahan Presiden Prabowo.
Setidaknya ini yang menjadi penilaian Psikolog Forensik, Reza Indragiri.
“Memang sulitlah kalau ditanyakan ke kita semua kapan sesungguhnya Indonesia ini punya wakil presiden yang efektif? Tampaknya jawabannya sulit untuk kita dapat,” ucap Reza dikutip dari YouTube Fristian Griec Media, Selasa (28/10).
Menurut Reza, posisi wapres bisa berdampak pada negara tergantung bagaimana sikap dan kemurahan hati presiden dalam pembagian tugas.
Apabila seorang presiden mau berbagi porsi, peran, dan kepemimpinan jabatan wapres bisa memberikan manfaat yang signifikan.
“Tapi kalau ternyata presidennya mau ambil semua sendiri, praktis si wakil presiden cuma ya modal nongkrong doang dapat gaji bulanan,” ungkap Reza.
Bagi Reza, wapres yang sejauh ini diakui kredibelitas dan integritasnya dalam mendampingi presiden memimpin negara adalah Jusuf Kalla (JK).
Reza mengatakan, JK bisa mengimbangi dan mengisi posisi kepemimpinan secara berdampingan dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selaku presiden.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

















































