Keterangan: Ketua Tim Transformasi Reformasi Polri, Komjen Pol. Prof. Chryshnanda Dwilaksana (Foto: Muhsin/fajar)
FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Ketua Tim Transformasi Reformasi Polri, Komjen Pol. Prof. Chryshnanda Dwilaksana, menegaskan bahwa langkah pembentukan Komisi Reformasi Polri yang digagas Presiden Prabowo Subianto merupakan bagian dari upaya mempercepat transformasi di tubuh Polri.
Chryshnanda menyebut gerakan reformasi Polri bukan sekadar agenda kelembagaan, melainkan sebuah gerakan moral dan sosial untuk mengembalikan semangat Tribrata sebagai nilai luhur dalam pelaksanaan tugas kepolisian.
Hal ini diungkapkan Chryshnanda usai memberikan kuliah umum kepada mahasiswa Fakultas Hukum Unhas Makassar, Jumat (24/10/2025).
“Tentu kita mengatakan ini gerakan moral, sosial, yang berupaya kita kembali kepada Tribrata yang diimplementasikan dengan nilai luhur,” ujar Chryshnanda kepada awak media.
Dikatakan Chryshnanda, reformasi Polri yang tengah dijalankan merupakan bentuk akselerasi transformasi menuju lembaga kepolisian yang profesional, cerdas, bermoral, dan modern.
“Kami dalam reformasi Polri ini menyatakan sebagai akselerasi transformasi Polri," sebutnya.
"Jadi artinya transformasi ini, kalau melihat atau mempelajari, tentu kaitannya dengan gerakan moral,” tambahnya.
Ia menegaskan, gerakan ini bukan bentuk pembangkangan terhadap rencana pembentukan Komisi Reformasi Polri oleh Presiden, melainkan langkah penguatan dari dalam institusi.
“Karena ini adalah gerakan moral dan gerakan sosial. Sehingga memang banyak yang bertanya kenapa mendahului ini? Apakah melakukan pembangkangan?," imbuhnya.
Chryshnanda menegaskan, berbagai persepsi yang muncul di publik lebih disebabkan oleh disinformasi di era digital saat ini.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:


















































