Pengamat: Pemerintahan Prabowo Masih Superman, Gibran Dinilai Antara Ada dan Tiada

5 hours ago 5
Presiden Prabowo Subianto saat memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin 20 Oktober 2025.

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dinilai masih terlalu berpusat pada satu figur.

Hal itu diungkapkan pengamat politik, Agung Baskoro, yang menilai gaya kepemimpinan semacam ini membuat peran Wakil Presiden maupun para menteri tidak berjalan maksimal.

“Ya, saya kira pertama soal ini ya, dari manajemen Superman, ini Pak Prabowo-sentris ke super tim," ujar Agung dikutip dari program Apa Kabar Indonesia Malam tvOne.

"Bagaimana kabinet bisa mengampu banyak masalah terus merespon masalah itu dengan baik,” tambahnya.

Dikatakan Agung, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka sejauh ini belum terlihat perannya secara signifikan.

Ia menyebut posisi Gibran di pemerintahan masih seperti antara ada dan tiada.

Kondisi yang sama juga berlaku pada sejumlah menteri koordinator yang dinilainya belum tampil kuat dalam mengatasi berbagai persoalan nasional.

“Bagaimana kabinet bisa mengampu banyak masalah dan merespon masalah itu dengan baik. Jadi bagaimana mau optimalkan Wapres-nya? Ini kan Wapres terlihat antara ada dan tiada,” sebutnya.

Agung mengatakan, terlalu sering Presiden Prabowo yang turun langsung menangani masalah membuat fungsi pembantunya menjadi tidak efektif.

“Karena sering kali kita lihat yang memadamkan masalah itu Pak Prabowo. Dan ini buat saya enggak boleh diteruskan karena akan membuat, ya maaf nih, bisa useless Wapres-nya, Menko-nya, dan menteri-menteri yang lain kalau pola semacam ini diteruskan,” terangnya.

Ia mendorong agar Presiden mulai mengubah pola kerja dari manajemen Superman menjadi super tim.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Situasi Pemerintah | | | |