
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah sudah memiliki BUMN Farmasi yang terdiri dari tiga perusahaan yakni Bio Farma, Kimia Farma, dan Indofarma. Namun, TNI juga berencana ikut memproduksi obat untuk Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih.
Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin mengungkap rencana TNI memproduksi obat-obatan untuk gerai apotek Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih. Produksi obat TNI melalui laboratorium farmasi militer yang sudah direvitalisasi menjadi pabrik obat pertahanan negara.
Sjafrie menjelaskan penyaluran obat produksi pabrik milik TNI ke Kopdes Merah Putih berkerja sama dengan Kementerian Kesehatan.
Pertimbangan TNI juga ikut pada produksi obat-obatan untuk masyarakat umum dengan alasan harga obat di Indonesia sangat tinggi.
"Kita juga sudah melakukan revitalisasi laboratorium farmasi yang ada di angkatan menjadi satu pabrik farmasi obat pertahanan negara. Diharapkan produksi obat, kita yang akan kerjakan," kata Sjafrie dalam rapat bersama Komisi I di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (30/4).
Dia mengatakan TNI akan memproduksi obat tersebut dan akan disumbangkan ke apotek-apotek milik Kopdes.
"Kami bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan. Kami bisa sumbangkan obat-obat yang kami produksi itu kepada rakyat di desa dengan adanya koperasi desa yang akan dibentuk apotek-apoteknya. Kami supply dari obat yang akan kami buat di pabrik yang terpusat ini," tutup Sjafrie.
Sesuai rencana, pemerintah akan meluncurkan Kopdes Merah Putih pada 12 Juli 2025, bertepatan dengan Hari Koperasi Nasional.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: