Viral Warga Pekalongan Tertipu Rp2,6 Miliar Demi Anak Lolos Akpol, Warganet: Ngapain Sih Jadi Polisi?

4 hours ago 4
Polri akan tindak tegas anggota kepolisian yang terlibat kasus penipuan tukang bubur bayar Rp 310 juta untuk anak masuk Akpol-Bintara Polri.

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Kasus dugaan penipuan seleksi Akademi Kepolisian (Akpol) kembali mencuat beberapa waktu terakhir.

Meskipun dalam beberapa kesempatan ditekankan bahwa sesungguhnya tidak dipungut biaya apapun dalam proses pendaftaran.

Seorang warga Pekalongan, bernama Dwi Purwanto (42), dikabarkan menjadi korban penipuan oleh seseorang yang mengaku sebagai adik Kapolri. Nilai kerugiannya disebut mencapai Rp2,6 miliar.

Kasus ini langsung menyita perhatian publik, tak terkecuali pegiat media sosial Ahmad Arif Zulfikar.

Ia menyayangkan masih adanya masyarakat yang tergiur jalan pintas untuk meloloskan anaknya masuk Akpol dengan jalur tidak resmi.

"Warga Pekalongan tertipu seleksi Akpol Rp2,6 miliar. Kalau punya Rp2,6 miliar ngapain sih masih mau jadi polisi?," ujar Ahmad di threads (24/10/2025).

“Gaji bulanan polisi aja jelas banget mepet UMR. Emang yakin banget ya bisa bikin jadi dua kali lipat kalau jadi polisi?," sebutnya.

"Coba rumusnya gimana jadi kaya kalau nggak bisnis atau eksploitasi alam?,” tambahnya.

Sementara itu, Creativepreneur Ikhwan Syaefulloh turut menyinggung kasus tersebut dari sisi moral dan integritas.

Menurutnya, praktik suap demi jabatan atau status sosial masih menjadi penyakit lama di negeri ini.

“Seorang bapak rela nyuap Rp2,6 miliar demi anak lolos Akpol. Lalu ketika gagal, dia ribut," ucap Ikhwan.

"Lapor sana-sini, minta keadilan, minta uang kembali. Seolah-olah dia dizalimi,” lanjut Ikhwan.

Kesal dengan fenomena tersebut, ia mengatakan bahwa seandainya anak pelapor itu lolos, maka tidak akan seramai saat ini.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Situasi Pemerintah | | | |