Harga BBM Terbaru Mei 2025: Turun di SPBU Pertamina, Shell, BP, dan Vivo

6 hours ago 5
Ilustrasi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), Shell (Foto: Shutterstock)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Harga bahan bakar minyak (BBM) dari berbagai merek SPBU mengalami penurunan pada awal bulan Mei 2025. Penyesuaian ini terasa di seluruh operator besar seperti Pertamina, Shell, BP, dan Vivo, dibandingkan dengan harga BBM bulan sebelumnya.

Penurunan ini memberikan sedikit angin segar bagi konsumen di tengah fluktuasi harga energi global.

Harga BBM Pertamina Terbaru per 1 Mei 2025

Berdasarkan informasi dari laman resmi Pertamina, harga BBM untuk wilayah Jakarta per 1 Mei 2025 adalah sebagai berikut:

  • Pertalite: Rp10.000 per liter
  • Solar Subsidi: Rp6.800 per liter
  • Pertamax: Rp12.400 per liter
  • Pertamax Turbo: Rp13.300 per liter
  • Pertamax Green: Rp13.150 per liter
  • Pertamina Dex: Rp13.750 per liter

Harga BBM Shell Turun Dibanding April 2025

SPBU Shell juga menurunkan harga produknya per 1 Mei. Berikut rincian harga BBM di SPBU Shell Jakarta:

  • Shell Super: Rp12.730 per liter
  • V-Power: Rp13.170 per liter
  • V-Power Diesel: Rp13.180 per liter
  • V-Power Nitro+: Rp13.360 per liter

Daftar Harga BBM SPBU BP per Mei 2025

SPBU BP-AKR turut melakukan penyesuaian harga BBM. Berikut harga terbaru:

  • BP Ultimate: Rp13.170 per liter
  • BP 92: Rp12.600 per liter
  • BP Ultimate Diesel: Rp13.810 per liter

Harga BBM Vivo Mei 2025: Revvo 90 Turun Rp100

Sementara itu, SPBU Vivo menurunkan harga BBM jenis Revvo 90 sebesar Rp100 per liter pada 2 Mei 2025. Berikut daftar harga lengkap BBM di SPBU Vivo:

  • Revvo 90: Rp12.550 per liter (sebelumnya Rp12.650)
  • Revvo 92: Rp12.730 per liter
  • Revvo 95: Rp13.170 per liter
  • Diesel Primus Plus: Rp13.810 per liter

Penurunan harga BBM dari keempat operator besar ini tentunya menjadi kabar baik bagi masyarakat, terutama para pengguna kendaraan pribadi dan pelaku usaha logistik. Namun, konsumen disarankan untuk selalu memantau perkembangan harga secara berkala karena dapat berubah sesuai dengan dinamika pasar energi global dan kebijakan masing-masing perusahaan.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Situasi Pemerintah | | | |